Ibas Yudhoyono Minta Program Prioritas RAPBN 2023 Direncanakan Dengan Bijak

15-06-2022 / BADAN ANGGARAN
Wakil Ketua Banggar DPR RI Edhi Baskoro Yudhoyono (kiri) saat rapat pembahasan RAPBN 2023 bersama tim ahli Kementerian Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Foto: Prima/nvl

 

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Edhi Baskoro Yudhoyono meminta, program prioritas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023 tidak memaksakan pembangunan Ibukota Negara (IKN) baru, apabila keuangan negara tidak optimal sebaliknya pembangunan harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara.

 

"Bagaimana tentang pembangunan IKN, kami tidak 'apriori' dengan keputusan negara, membangun ibukota Nusantara ini. Tapi tolong direncanakan dengan bijak," ujar legislator yang akrab disapa Ibas itu dalam rapat pembahasan RAPBN 2023 bersama tim ahli Kementerian Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

 

Menurutnya, pembangunan IKN akan menyedot anggaran yang sangat besar, dan tentunya akan berdampak kepada program pemerataan pembangunan nasional yang juga bagian dari program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga jika kedua program prioritas itu dijalankan secara bersamaan dirinya khawatir, akan terjadi peningkatan terhadap hutang negara.

 

"Apakah diharuskan kita menyedot anggaran negara yang begitu besar untuk IKN saja? ketimbang kita harus melakukan distribusi pemerataan pembangunan di seluruh tanah air. Dan kalau kita harus memaksakan dua-duanya besar dan tinggi, berarti hutang negara kita juga tinggi, yang akhirnya beban hutang negara antar generasi pun menjadi lebih luas," terangnya.

 

Oleh karena itu, Ibas menyarankan agar agar anggaran pembangunan IKN dapat dikaji ulang dengan menyesuaikan kemampuan keuangan negara. "Tolong itu juga menjadi diskusi dan perencanaan negara disesuaikan dengan keuangan negara tentu nya, agar kita tidak ada yang dikalahkan dari kacamata program prioritas dan non prioritas tersebut," tegas ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu. (tn/aha)

BERITA TERKAIT
Banggar Kasih Solusi Cespleng Antisipasi Risiko Kenaikan PPN Jadi 12 Persen, Apa Saja?
24-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi resiko atas dampak kenaikan PPN...
Pertimbangkan Kondisi Ekonomi, Pemerintah Diberi Ruang Diskresi Batas Atas-Bawah Kenaikan PPN
24-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI merespon terkait polemik kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi...
Kunjungi Jatim, Banggar Bahas Kenaikan PPN 12%
04-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Surabaya - Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Banggar DPR...
Rapat Banggar DPR Bahas Anggaran 2025 Bersama Tujuh Menko
02-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menggelar rapat kerja dengan tujuh menteri koordinator Kabinet Merah Putih di ruang...